Pelatihan yang disambut antusias anggota DWP tersebut dalam rangka kegiatan rapat bulanan yang dilaksanakan pertama kali setelah lebaran.
Kegiatan itu dihadiri Ketua DWP Kabupaten Agam Eva Martias Wanto dan anggota dengan mengundang narasumber dari Ketua Bank Sampah Sayang Ibu, Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung. Rina Wati diaula utama kantor Bupati Agam, Jumat (12/08).
Kegiatan itu dihadiri Ketua DWP Kabupaten Agam Eva Martias Wanto dan anggota dengan mengundang narasumber dari Ketua Bank Sampah Sayang Ibu, Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung. Rina Wati diaula utama kantor Bupati Agam, Jumat (12/08).
"Kita lihat walau pun barang-barang bekas akan tetapi jika diolah dengan baik bisa menghasilkan nilai jual secara ekonomis yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga," katanya.
Sementara itu, Ketua Bank Sampah Sayang Ibu Lubuk Basung, Rina Wati menyampaikan, bank sampah ini telah berdiri selama dua tahun dalam pengolahan barang-barang sampah dan bekas. Mereka ini juga merupakan binaan dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Agam.
"Kita juga memiliki sebanyak lima orang anggota yang melakukan pembuatan atau pengolahan barang bekas menjadi barang bernilai," katanya.
Ia menjelaskan, untuk satu unit tas yang berbahan dasar dari bungkus plastik kopi kapucino dihargai sebesar Rp100 ribu, dompek seharga Rp80 ribu dan plastik jinjing sembako seharga Rp30 ribu.
"Kita juga pernah diundang pada kegiatan pameran di Provinsi Sumatera Barat," katanya. (jon/AMC)