#
Headlines News :
Home » » PILWANA BANDUNSANAK SUKSES,MASYARAKAT APRESIASI PEMKAB AGAM

PILWANA BANDUNSANAK SUKSES,MASYARAKAT APRESIASI PEMKAB AGAM

Written By Admin on Monday, July 31, 2017 | 7/31/2017 05:06:00 PM

Pelaksanan Pemilihan Wali Nagari (Pilwana) Serentak, Bertahap yang di​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​lakasankan di 28 Nagari yang ada di Kabupaten Agam,patut di acungkan jempol,pasalnya semenjak di laksankanya Pemilihan wali Nagari Badunsanak pada tanggal 16 Juli 2017 hingga berakhir pada tanggal 29 Juli 2017 Berjalan lancar tanpa ada kendala sama sekali baik Tim teknis maupun masyarakat yang melaksanakan Pemilihan wali Nagari ini semua berjalan sesuai yang di harapkan

Bupati Agam Indra Catri Mengatakan" Semenjak Pilwana ini kita selenggarakan alhamdulilah semua berjalan lancar sampai akhir tanpa menimbulkan konfik di lapangan,baik konflik antar pendukung,maupun dari calon itu sendiri,semuanya terlihat begitu aman dan terkendali kantanyaini membuktikan bahwa Agam ini memang patut menjadi pilot projet bagi daerah lain, sebab Pilwana Badunsanak atau Alek Nagari ini yang di laksanakan memang diperlihatkan oleh seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Agam yang melaksanakan pemilihan wali nagari  di nagarinya masing-masing. mereka bersatu padu, mereka kompak, baik dari tim salah satu pasangan calon mapun calon wali nagari itu sendiri, mereka mempunyai jiwa yang besar dan memiliki sportifitas yang tinggi, kalau memang ia belum pantas memimpin salah satu nagari, mereka menerima dengan lapang dada, dan hal ini di perlihatkan dari seluruh nagari yang melakukan rapat pleno tentang hasil E-voting tersebut, tidak ada yang berakhir dengan tuntutan atau merasa tidak puas dan ini membuktikan bahwa sampai saat sekarang ini semua berjalan sesuai harapan kita.   Pelaksaan dengan menggunakan Sistem Elektronik yang biasa disebut E-Voting yang kita laksanakan untuk pemilihan walinagari ini sangat tepat sekali. disamping akurat, akuntabel dan sistem yang di gunakan sangat terakomodir dengan maksimal sekali katanya kemudian verifikasi pemillih, dilakukan untuk menggunakan alat baca KTP-Elektonik untuk mencegah pemilih ganda serta merekam kecurangan hak pilih, kemudian pemunggutan suara elektronik,dan ini kita yakini sangat  akurat,cepat,mudah dan tidak tersambung ke jaringan apapun dan tidak tergantung pada infrastruktur komunikasi,selanjutnya ada audit hasil pemilihan dengan menghasilkan struk audit dan di masukan dalam kotak audit dannantinya bisa menjadi alat bukti hukum nanti jika dibutuhkan jelasnya selanjutnya pengiriman dan penayangan hasil pilwana tersebut dikirim secara langsung dari Perangkat TPS terekapitulasi otomatis per jenjang, cepat, transparan dan akurat yang terakhir form plano hasil bertanda tangan digital. kegiatan tanda tangani langsung diupload langsung dari TPS  imbuhnya maka dari itu kalau kita lihat ada lima mekanisme atau tahapan yang akan dilaksanakan pada saat Pilwana tersebut, sangat relevan sekali sehingga kekawatiran dari salah satu pasang calon wali terhadap tindak kecurangan pada saat pemilihan nantinya tidak terjadi.

Disamping itu sistem E-voting yang kita terapkan untuk pilwana ini menghilangkan konflik yang terjadi nantinya di lapangan. Bisa saja nanti ada salah satu paslon ini tidak terima dengan hasil yang di keluarkan tentu akan 
menuai konflik nantinya, namun setelah di laksanakan dengan cara e-voting ini akan menjawab semua permasalahan yang timbul di lapangan maka sudah terlihat nyata dengan adanya e-voting ini apa yang menjadi kecemasan kita selama ini sudah terjawab sudah. kalau mereka memang tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih tetap (DPT) maka si pemilih tersebut memang tidak bisa memilih disana.

Pada saat bersamaan  Untuk melihat hasilnya dapat di akses melalui  website resmi Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT dengan meng klik link berikut : http://bit.ly/2uMEO7g

"Secara umum dari hasil pantauan di beberapa TPS pelaksanaan Pilwana tidak menemukan adanya masalah yang mengkhawatirkan, kita lihat pelaksanaan pilwana pada gelombang III berjalan lancar,aman, dan sukses tanpa kendala. Namun untuk selanjutnya perlu diupayakan bagaimana agar partisipasi dan adaptasi masyarakat terhadap e-voting ditingkatkan, karena ini baru pertama kita laksanakan" ujar Bupati Agam.

"Kita sengaja meninjau untuk memastikan sesuai dengan apa yang telah kita rencanakan. Kita juga berharap hasil yang dicapai menggembirakan, Kita melihat bagaimana masyarakat berpartisipasi dengan beragam cara, seperti 
kita lihat di TPS adanya hiburan yang menyatukan alat tradisional dengan alat modren, itu sangat kita apresiasi" jelas Indra Catri yang juga menyempatkan diri menyumbangkan suaranya untuk menghibur pemilih disalah satu TPS.

Ia menambahkan maka dari itu sesuai juga dengan kata pepatah biduak lalu kiambang batauik' yaitu beberapa calon walinagari ini setelah melaksanakan Pilwanan ini kembali bersatu padu membangun nagari, tidak ada perpecahan.makanya kita dalam sistem Pilwana ini kita mengunakan sistem E-voting.jadi apa yang di cemaskan apa yang di risaukan selama ini telah di lihat secara langsung oleh masyarakat dengan nyata dan tidak ada kecurangan-kecurangan yang dilakukan semua mekanisme yang di terapkan mengunakan sistem elekronik. tinggal di gemai layar monitor  maka hasilnya akan terlihat jelas untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat usai pilwana ini semua calon kita harapkan bersatu kembali, tidak ada perpecahan, tidak ada fitnah, karena semua telah terlihat jelas bahwa pilihan masyarakat di tujukan kepada salah satu paslon tersebut, maka dari itu mari kita sama-sama mendukungnya agar proses pelaksaan sistem kerja yang akan di laksanakannya bisa berjalan dengan lancar sehingga apa yang menjadi visi-misi Kabupaten Agam yakni Agam Mandiri Berprestasi yang Madani bisa terwujud dengan maksimal.

Terpisah Wakil Bupati Agam Trinda farhan Satria juga menyampaikan bahwa dari hasil tinjaun yang kita lakukan kepada seluruh Nagari yang melaksanakan pemilihan wali nagari secara badunsanak ini semua berjalan sesuai yang kita harapkan katanyakemudian kita dari kemudahan yang di rasakan oleh seluruh lapisan masyarakat yang melaksanakan Pilwana ini apalagi bagi kaum muda yang sudak akrab dengan Androit tentu lebih lancar lagi saat melaksanakan Pilwana tersebut. Namun bagi yang ibu-ibu atau bapak-bapak yang lanjut usia tidak menemukan kendala yang berarti saat melaksanakan pilwana secara e-voting ini, paling mereka hanya belum terbiasa (gerogi), namun kendala yang berarti tidak kita temukan di lapangan selanjutnya. Dengan Sistem E-voting yang kita laksanakan Pada saat pilwnana ini tentu akan memperkecil Dana yang di keluarkan dalam Pilwana ini, kemudian memperkecil potensi kecurangan, pontesi konfik di lapangan dan masalah masalah yang lainya, makanya ketika kita melakukan pemantaun ke TPS-TPS Kita langsung menanyakan kepada saksi-saksi dari semua calon wali Nagari tersebut, apakah ada terjadi permasalahan atau kecurangan yang mereka lihat atau mekanisme yang di jalankan tidak sesuai dengan sistem yang telah di terapkan,mereka menjawab semua berjalan lancar dengan senyuman,dan ini bisa kita lihat kalau terjadi permasalahan tentu saksi salah satu pasangan calon akan berbeda kelihatan wajahnya,namun ini tidak setiap kita mempertanyakan tentang bagaimana jalanya pilwana yang di laksanakan di 28 Nagari tersebut,mereka semua menjawab dengan tersenyum.berarti sistem E-voting ini berjalan sesuai yang kita harapkan.

Ia melanjutkan ini adalah gelombang pertama untuk Pilwana Badunsanak di 28 Nagari yang ada di Kabupaten Agam, masih ada beberapa gelombang lagi untuk Pilwana ini.dihari gelombang pertama ini berjalan dengan lancar sesuai yang kita harapkan,walaupun ada kekurangan-kerungan di lapangan,tentua akan menjadi bahan evaluasi untuk gelombang berikutnya,jadi tahap demi tahap sistem yang kita terapkan akan kita perbaiki, sehingga apa yang menjadi tujuan dan sasaran kita bisa tercapai untuk menuju Agam madani yang berprestasi.

Ia menambahkan untuk partisipasi masyarakat memilh dari hasil pantaun kita bahwa ini bukan animo masyarakat akan tetapi dari jumlah  DPT yang tercatat di salah satu Nagari tersebut mereka memang tercatat di Nagari tersebut namun saat pemilihan mereka tidak berdomisili di Nagari tersebut mungkin mereka merantau, hal ini lah yang menjadi Kendala bagi kita di perkampungan ini.mungkin ia mendapat pekerjaan di perkotaan atau dia seorang mahasiswa tentu mereka kita ikut serta dalam pelaksanaan pemilihan hal ini terlihat beda dengan daerah perkotaan masyarakatnya banyak, namun mereka tidak tercatat dalam DPT tersebut,maka hal ini bisa kita simpulkan bukan partisipasi masyarakat yang rendah namun masyarakat itu sendiri yang tidak ada di kampung halaman hal itu yang sangat dominan sekali,walupun ada juga sebahagian kecil data-data dari masyarakat yang sudah meninggal,atau daerah yang cukup mencolok yakni Nagari Salareh Air Kecamatan Pelembayan, hal ini di sebabkan karena di daerah tersebut memang ada buruh musiman, buruh perkebunan,karena dalam lingkungan tempat mereka berkerja sering terjadi rotasi pekerja oleh managament nya, mereka tersebut tercatat di dalam DPT sedangkan ia sudah di rotasi ke daerah lain tentu hal ini menjadi kurangnya partisipasi pemilih, makanya terlihat jelas partisipasi berkurang, bukanya mereka tidak mau hadir, sebab mereka tidak berdomisili lagi di Nagari Salareh Aia tersebut.

'Untuk mekanisme pelantikan Wali Nagari yang terpilih ini Pemkab Agam merencakan agar di lakukan secara serentak, namun kita lihat lagi bagaimana perkembanganya. nanti untuk sertijabnya baru di Nagari Masing-masing 
karena hal ini akan berpengaruh kepada TMT pelaksanaan tugasnya. kalau dalam planing kita kalau memang ada tidak ada perubahan semua di lantik secara serentak.

Plh Sekda Kabupaten Agam Yosefriawan menyatakan bahwa,sejak awal pelaksanan Pilwanan ini, kita dari Pemkab Agam terus melakukan monitoring kelapangan untuk melihat secara langsung tentang pelaksanaan Pilwana Serentak, bertahap di 28 Nagari yang ada di Kabupaten Agam katanya

Kemudian dari hasil menotoring ini sesusai dengan apa yang di sampaikan oleh Bapak Bupati dan Bapak wakil Bupati akan menjadi cacatan bagi kita untuk tahap berikutnya.baik pelaksanan yang di kakukan oleh Tim Teknis, maupun sosialisasi, atau tingkat partisipasi masyarakat tentu akan kita benahi dan kita sempurnakan untuk pilwana gelombang berikutnya kalau kita lihat saat ini bukanya sosialisasi yang kurang memang keberadaan masyarakat yang berada di Nagari tersebut memang tidak berada di Kampung halaman mereka,sedangkan mereka tercata dalam DPT,Hal ini lah yang menjadi rendahnya partisipasi masyarakat kemudian kita akan merancang lebih baik pada hari pelaksaanan pilwana ini,kita akan melaksankan pilwana ini tidak bertepatan dengan hari pasar atau hari balai, kalau ini bertepatan dengan hari pasar tentu masyarakat lebih terfokus kepada pasar, tidak terfokus pada pemilihan wali nagari,namun hal tersebut sudah kita konsultasikan kepada Kadis DPMN,Rahmad Lasmono bahwa ia mengatakan bahwa,karena keterbatasan alat ini jadi jadwalnya bertepatan pada hari pasar ,namun hal tersebut 
sudah menjadi cacatan bagi kita.untuk itu kami mengharapkan bagi calon yang terpilih dan calon yang tidak terpilih kembali bersatu kembali untuk membangun nagari kita ini.Untuk calon terpilih kita mengharapkan apa yang disampaikan nya dalam kampanye dulu bisa di realisasikan dengan semaksimal mungkin sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat bisa terpenuhi.  kemudian bagi calon yang tidak terpilih harap menerima dengan 
lapang dada dan berjiwa besar, karena dalam setiap pertarungan ada yang kalah ada yang menang,kalau memang kita kalah kita harus akui keunggulan lawan kita.kemudian jaga kembali rasa persatuan dan kesatuan,jalin komunikasi kembali,baik dengan pendukung calon lain maupun dengan calon terpilih,jadi apa yang di inginkan bapak Bupati dan wakil Bupati bak kata Pepatah "Biduak lalu kiambang" batauik,bisa terlaksanakan dengan maksimal.

Diisisi lain tiga orang yang menjadi saksi dari tiga  calon Wali Nagari di Nagari Balai Gurah saat di wawancarai langsung oleh reportes Agam Media Canter menyatakan bahwa pelaksaan pemilihan wali nagari (Pilwana) badunsanak dengan mengunakan E-voting ini memang betul-betul badunsanak,tidak ada rasa perpecahan yang timbul dilapangan katanya. kemudian mekanisme yang di lakukan dalam Pilwana dengan mengunakan E-voting Elektronik ini memang akurat,kecurangan yang selama ini menjadi ketakutan bagi kami sudah terjawab. Kemudian kevalidan data memang tidak di ragukan lagi,sebab kalau masyarakat ingin memlilih salah satu calon wali nagari harus menunjukan KTP,Kemudian Masyarakat tersebut harus tercatatat dalam DPT,Kalau masyarakat memang memilik KTP namun tidak tercatat dalam DPT tentu masyarakat tidak bisa juga melaksankan pemilihan tersebut.

Selanjutnya sistem yang di gunakan sangat mudah sekali,tinggal gemai dan tekan iya,masyarakat sudah selesai melakukan pemilihan,hal ini sangat memudahkan sekali bagi masyarakat yang ingin memilih.

Untuk itu kami dari saksi patut mengacungkan jempol tentang pelaksana pemilihan wali Nagari dengan mengunakan E-voting ini yang di dilaksanakan oleh Pemkab Agam,sehingga kecurangan dan konflik bisa di minimalisir seminim-minim mungkin sehingga apa yang di harapkan Oleh Bapak Bupati dan Bapak wakil Bupati berserta Jajaran OPD Sudah terlaksanaka dengan maksimal.(AMC)
Share this post :
 
Support : Creating Website | Agam Media Center | Agam Media Center
Copyright © 2011. Agam Media Center - All Rights Reserved
Template Created by Agam Media Center Published by Agam Media Center
Proudly powered by Agam Media Center