Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam saat ini masih dihantui
rasa takut dengan musibah kebakaran. Pasalnya, dalam dua pekan sudah lima kali
si jago merah berkobar di kecamatan itu.
Lebih mengejutkan lagi, kejadian naas tersebut terjadi hanya
berselang beberapa hari.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Satpol PP dan Damkar Kabupaten
Agam, kejadian dimaksud terjadi pada Mei 2017, di mana peristiwa itu telah
menghanguskan rumah permanen milik Nedi (40) pada Senin (15/5). Dengan hal itu,
Nedi yang sehari-hari bekerja sebagai petani tersebut mengalami kerugian
sekitar Rp300 juta.
Hanya berselang empat hari, Tilatang Kamang kembali membara pada
Sabtu (20/5) tepatnya di Jorong Koto Panjang, Nagari Kapau, yang telah
menghanguskan satu unit rumah permanen milik seorang PNS UPT Pendidikan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Aswar (59). Kerugian yang timbul dalam
peristiwa itu sekitar Rp200 juta.
Belum habis rasa risau di hati masyarakat, esoknya Minggu (21/5)
Kapau kembali membara yang telah melenyapkan enam petak ruko, satu unit rumah
dan satu unit mobil, bangunan tersebut dikontrakan pemilik kepada Wit (55),
Remon (47), dan Bujang (60) untuk fasilitas berdagang, kerugia dalam peristiwa
itu sebesar Rp500 juta.
Tiga hari kemudian Kamis (25/5), lagi-lagi Kapau dikejutkan dengan
kobaran api yang telah menghanguskan tiga unit rumah, satu unit rumah gadang
milik Yunimas (Alm) dalam keadaan kosong, satu unit rumah permanen milik Sutan
Muncak (59), dan satu unit milik yunisar (Alm) dalam keadaan kosong, kerugian
mencapai Rp400 juta.
Baru merasakan kenyamanan, sepekan kemudian Masyarakat Tilatang
Kamang kembali dikejutkan dengan kebarakan di Jorong Tigo Kampuang, Nagari
Gadut, Sabtu (27/5), objek yang terbakar yaitu dapur milik Zirda (70), kerugian sebesar Rp3 juta.
Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Agam Dandi Pribadi
mengatakan, kejadian naas itu tidak terlepas dari korsleting listrik, di mana
dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang timbul
mencapai Rp1.403.000.000.
“Kejadian ini sangat mengejutkan sekali, sebab dari pertengahan
Mei 2017 sudah lima kali kejadian naas ini terjadi, bahkan dalam waktu
berdekatan,” ujarnya.
Ia mengatakan, dalam peristiwa itu Damkar Agam dibantu Damkar dari daerah tetangga, seperti Bukittinggi, Padang Panjang dan Payakumbuh.
Lebih lanjut Dandi menghimbau masyarakat untuk melakukan pencekan instalasi
listrik di rumahnya masing-masing, jika instalasi sudah tidak layak atau sudah
lama, harap ditukar dengan yang baru. Disamping itu, jangan perbanyak arus
pendek, karena itu rentan terjadinya korleting.
“Apalagi saat ini kita memasuki bulan Ramadhan, maka kewaspadaan
harus ditingkatkan untuk meninggalkan rumah guna mengikuti shalat tarawih di
Masjid, pastikan listrik dan kompor dalam keadaan aman,” ujarnya lagi.
(Tam/AMC)