Presiden Joko Widodo meminta kepada bupati untuk meninggalkan pola berpikir Konvensional dan tradisonal yang tidak produktif.
Demikan disampaikan presiden saat membuka Rakernas Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Tahun 2017, Rabu (19/7) di Jakarta Convention Center (JCC).
"Saya minta para kepala daerah untuk berpikir inovatif, kreatif, dan entrepreneurship (kewirausahaan), bukan membiasakan diri dengan hal hal yang itu-itu saja atau konvensional. Padahal pola pikir seperti itu tidak produktif," katanya.
Jokowi mengatakan, pada masa lalu, efisiensi dan produktivitas menjadi faktor penentu untuk memenangkan persaingan bagi suatu negara, perusahaan, pemerintah provinsi, kabupaten, maupun kota. Namun seiring kemajuan teknologi informasi, di mana segala sesuatu dapat diakses cepat, pola berpikir seperti itu harus ditanggalkan agar dapat memenangkan persaingan.
“Sekarang, kalau saudara-saudara hanya memiliki kabupaten yang produktif dan efisien saja, itu tidak cukup untuk memenangkan kompetisi. Tidak cukup. Butuh lebih dari itu,” katanya.
Untuk memenangkan persaingan, menurut Jokowi, suatu negara atau daerah harus memiliki tiga hal, yaitu inovasi dalam segala hal, kreativitas secara terus-menerus, dan entrepreneurship.
“Ini yang harus disiapkan daerah. Tiga hal inilah yang menjadi kewajiban kita semua, baik pemerintah pusat maupun daerah, agar kita memenangkan persaingan,” katanya. (IF/AMC)
Demikan disampaikan presiden saat membuka Rakernas Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Tahun 2017, Rabu (19/7) di Jakarta Convention Center (JCC).
"Saya minta para kepala daerah untuk berpikir inovatif, kreatif, dan entrepreneurship (kewirausahaan), bukan membiasakan diri dengan hal hal yang itu-itu saja atau konvensional. Padahal pola pikir seperti itu tidak produktif," katanya.
Jokowi mengatakan, pada masa lalu, efisiensi dan produktivitas menjadi faktor penentu untuk memenangkan persaingan bagi suatu negara, perusahaan, pemerintah provinsi, kabupaten, maupun kota. Namun seiring kemajuan teknologi informasi, di mana segala sesuatu dapat diakses cepat, pola berpikir seperti itu harus ditanggalkan agar dapat memenangkan persaingan.
“Sekarang, kalau saudara-saudara hanya memiliki kabupaten yang produktif dan efisien saja, itu tidak cukup untuk memenangkan kompetisi. Tidak cukup. Butuh lebih dari itu,” katanya.
Untuk memenangkan persaingan, menurut Jokowi, suatu negara atau daerah harus memiliki tiga hal, yaitu inovasi dalam segala hal, kreativitas secara terus-menerus, dan entrepreneurship.
“Ini yang harus disiapkan daerah. Tiga hal inilah yang menjadi kewajiban kita semua, baik pemerintah pusat maupun daerah, agar kita memenangkan persaingan,” katanya. (IF/AMC)