Guna melestarikan budaya anak nagari sebagai tradisi Minangkabau. Panitia Pergelaran Seni Budaya Anak Nagari Tanjung Raya melaksanakan kegiatan kesenian anak nagari, di Simpang Ampek, Nagari Koto Kaciak Kecamatan Tanjung Raya, selama tiga hari dimulai pada 27 sampai 29 Mei 2017.
Ketua Panitia Pegelaran Seni Budaya, Ardedi Tanjung, di Lubuk Basung, Selasa (23/5), mengatakan, melalui pagelaran budaya dan pelestarian kesenian anak nagari ini, generasi muda akan lebih mengenal seni dan budaya minangkabau.
Untuk jadwal pagelaran, dirinci, Selasa (27/5), ditampilkan ragam budaya, berupa kesenian silat tuo, tari piring di atas kaca, silat pisau, dan kesenian tradisional talang sarueh, serta saluang klasik.
Lalu, Rabu (28/3), menampilkan silek tuo dari anak nagari Tanjung Raya, indang, silek pisau, tari piring, lukah gilo, kukuran balago, debus pisau, debus rantai dibakar, debus bambu runcing, dan debus api. Kemudian, Kamis (29/5), dilanjutkan kesenian tari minang, dendang pantun jo lagu, dan kim berhadiah.
Kegiatan ini bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Agam, Sanggar-sanggar Budaya di Kabupaten Agam dan melibatkan tuo-tuo silek di Kabupaten Agam.
"Kami harap dengan adanya pagelaran kesenian anak nagari ini dapat memperkenalkan tradisi Minangkabau kepada masyarakat sehingga bisa dilestarikan akan cucu di kemudian hari," ujarnya.
Ini dibuktikan kebudayaan berupa Seni Tari Indang Tuo yang dimiliki Jorong Balai Belo, Nagari Koto Kaciak telah meraih juara pertama atraksi kesenian dan budaya tingkat Sumatera Barat di Kota Pariaman. Kesenian ini terkirim untuk mengikuti pagelaran budaya ke Belanda pada akhir April 2017. (jon/AMC)