Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, mengukuhkan Kelompok Siaga Bencana Berbasis Surau (SIBIRAU) dalam rangka meningkatkan kapasitas
Kelompok Siaga Bencana (KSB) di kecamatan itu, Senin (19/12).
Pengukuhan
ini dilakukan Camat Sungai Pua Handria Asmi dan disaksikan Kabid Pencegahan dan
Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Agam Yunelimeta, dihadiri NGO Jemari Sakato, Wali Nagari se Kecamatan Sungai Pua, PMI Kecamatan Sungai Pua, KSB se
Kecamatan Candung, perwakilan nagari yang akan menjadi relawan KSB Kecamatan
Sugai Pua.
Menurut
Camat Sungai Pua, Handria Asmi, kelompok ini merupakan KSB pertama
yang menggunakan konsep berbasis surau. Kelompok ini beranggotakan sebanyak 50 orang yang
merupakan perwakilan dari lima nagari yang ada di Kecamatan Sungai Pua.
"Dibentuknya kelompok SIBIRAU ini dalam rangka mensukseskan pelaksanaan
program pemerintah Nagari Madani dan mengurangi kerentanan terhadap ancaman
bencana," kata Handria Asmi.
Surau selain untuk tempat ibadah, juga dijadikan tempat berkumpul
dan bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat. Nantinya di surau tersebut
akan dipajang data-data kerentanan yang ada di jorong atau lokasi yang
bersangkutan.
Handria
mangakui, kegiatan ini tidak akan sukses jika tidak didukung oleh masyarakat, karena penangulangan bencana berbasis surau
ini tokoh utamanya adalah masyarakat, stakeholders hanya sebagai pendamping dan
pembina.
Untuk itu, dia berharap, kelompok SIBIRAU mampu berkembang seiring
dengan kegiatan sosialisasi serta pelatihan-pelatihan yang di lakukuan. Ada dua
keuntungan SIBIRAU ini, pertama peningkatan kapasitas masyarakat di bidang
kebencanaan, kedua mensosialisasikan serta mengajak masyarakat untuk lebih
meramaikan surau-surau yang ada.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Agam Yunelimeta, mengatakan,
berdasarkan hasil penelitian BNPB yang dilakukan di Maninjau, bahwa tingkat
ketangguhan terhadap bencana di Kabupate Agam berada pada level atas. Hal ini
tentu tidak lepas dari peran Bupati Agam yang komit terhadap penaggulangan
bencana di daerah itu.
Untuk
mendukung Agam tangguh bencana telah dilakukan beberapa kegiatan antara lain,
penyusunan Perda kebencanaan, pembentukan KSB di setiap kecamatan, melakukan
sosialisasi dan materi kepada masyarakat, peningkatan kapasitas masyarakat di
pesisir pantai, pemasangan alat pendeteksi longsor, banjir serta
pemantauan dan penanganan kebencanaan baik secara langsung maupun melalui
teknologi mengunakan Dron. (Tam/AMC)