
Kerjasama dengan NGO tersebut diantaranya dengan Jemari Sakato, Oxfam dan Australia Aid yang dihadiri Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Agam Martias Wanto, Dirut Jemari Sakato Khairul Fahmi, Manager Axfam ade Retno Sudiarno, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Sumbar Rumainur, Muspida, KSB serta masyarakat.
Pada kesempatan itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Agam Martias Wanto, mengatakan, Pemkab Agam sedang gencar-gencarnya melakukan program Agam menyemai. Program ini bermuara kepada ketahanan pangan. Jika dikaitkan dengan bencana, pasca bencana dan kejadian bencana lahan masyarakat akan habis, maka perlu menciptakan sumber pangan bagi warga.
Dengan ketahanan pangan, masyarakat tidak akan terlalu lama mendapatkan bahan makanan.
"Sekarang diarahkan kepada penanaman produk-produk lokal dan harus kita utamakan seperti, ubi kayu, talas dan lainnya. Ini nantinya akan menjadi pendukung utama saat terjadi bencana dan mudah didapatkan", katanya.
"Sekarang diarahkan kepada penanaman produk-produk lokal dan harus kita utamakan seperti, ubi kayu, talas dan lainnya. Ini nantinya akan menjadi pendukung utama saat terjadi bencana dan mudah didapatkan", katanya.
Selain program menyemai, program Pemkab Agam lainnya yaitu, membuat kolam, reklamasi kolam dimana-mana untuk antisipasi kebakaran, karena tidak semua lokasi yang bisa dimasuki mobil damkar. Ketika kolam sudah ada dimana-mana, bisa mengambil air kolam untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran.
"Itu semua kita coba programkan dan kita kerjasamakan dengan beberapa NGO atau LSM bagaimana penguatan ekonomi masyarakat di daerah-daerah rentan dengan bencana", ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Eksekutif Jemari Sakato, Khairul Fahmi, mengatakan, pihaknya siap membantu masyarakat yang berada diposisi rawan bencana. Berbagai upaya sudah dilakukan dengan cara menghubungkan masyarakat dengan pihak donatur. Bagaimana pihak donatur bisa membantu dan mensupor masyarakat yang berada di daerah rawan bencana untuk upaya kesiap siagaan.
"Hari ini kita coba menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai pihak ada pihak swasta, pemerintah dan masyarakat itu sendiri", katanya.

"Selain itu kita juga sudah melakukan pelatihan-pelatihan untuk KSB. Di Tiku kita membentuk KSB di lima jorong. Kita melatih dan meningkatkan kapasitasnya, kemudian mereka kita hubungkan pada pemerintah daerah terutama BPBD yang membawahi KSB", terangnya.
Sementara beberapa agenda lain yang dilakukan ditingkat pemerintahan yaitu, sedang menginisiasi Perda penanggulangan bencana di Kabupaten Agam. Projek-projek seperti ini banyak dilakukan di daerah Provinsi Sumatera Barat. Khusus Oxfam dan Australia Aid melakukan program di Tiku.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Bambang Warsito, mengharapkan, program ini bermanfaat besar bagi masyarakat, terutama kesiapsiagaan bencana ketika ketahan pangan dikembangkan.
"Saat terjadi bencana nanti mereka tidak memikirkan lagi untuk mendapatkan makanan, sebab mereka sudah punya stok dan bank makanan," katanya. (Tam/AMC)
"Saat terjadi bencana nanti mereka tidak memikirkan lagi untuk mendapatkan makanan, sebab mereka sudah punya stok dan bank makanan," katanya. (Tam/AMC)