#
Headlines News :
Home » » Gunung Marapi Keluarkan Abu Vulkanik, Relatif Normal

Gunung Marapi Keluarkan Abu Vulkanik, Relatif Normal

Written By AGAM MEDIA CENTER on Monday, October 3, 2011 | 10/03/2011 12:33:00 PM

ANTISIPASI KELUARNYA ABU VULKANIK MASYARAKAT DIHARAP WASPADA

AMC / Senin 03 Oktober 2011  
Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, hingga pagi kemaren sekitar pukul 07.59 WIB kembali mengeluarkan asap disertai abu vulkanik tetapi tidak cukup lama. Semburan abu vulkanik kemaren tidak mengganggu aktivitas warga. ungkap. Monisfar Kabag Humas di Sekretariat Kabupaten Agam pada reporter AMC.senin(03/10).



"Asap hitam disertai abu vulkanik yang disemburkan dari kawah terlihat jelas dari kejauhan. Asap hitam disertai abu vulkanik itu mengarah ke Kabupaten Tanahdatar dan karena ditiup angin",

Kecemasan masya­rakat akan timbul apabila gunung itu tidak menujukkan aktivitasnya sebagai salah satu gunung api yang aktif. sejak gunung mengeluarkan debu vulkanik sebulan yang lalu hampir tiap hari asap  keluar dari ke pundangnya, namun kondisi itu belum mengakibatkan warga khawatir.

“Warga malah senang dengan sering keluarnya debu vulkanik yang bercampur belerang tersebut, karena selain bisa menyuburkan tanah pertanian dan perkebunan warga di kaki gunung, tetapi masyarakat tetap waspada".ujarnya

Dia menyebutkan, gumpalan  asap putih yang keluar juga berlangsung tidak cukup lama hanya berkisar selama 10 menit, yang mucul dari dalam kawah itu ke atas permukaan gunung hanya beberapa saat kemaren lalu menghilang kembali," katanya.

Gunung berketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) mengalami peningkatan aktivitas sejak 3 Agustus 2011 sekitar pukul 09.00 WIB. Merupakan salah satu gunung aktif di Sumbar ini sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang berketinggian 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah di Sumbar, seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman, dan Padangpanjang.

Petugas Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bukittinggi Warseno mengatakan pihaknya masih melakukan pemantauan secara intensif dan menetapkan status masih waspada level II. Dengan status itu pihaknya melarang semua aktivitas untuk pendakian lebih dari tiga kilometer dari puncak.ujarnya

"Kita terus memantau perkembangan gunung tersebut, namun tidak lagi mendatangi lokasi karena alat seismograf yang dipasang di daerah Batupalano dan Lasi sudah bekerja aktif memantau secara maksimal," katanya. BGPVMB juga telah memasang tiga alat seismograf dan satu digital analog pada ketinggian 2.000 meter wilayah Batu Palano, dan ketinggian 1.500 meter di Lasi Kabupaten Agam.(AMC)
Share this post :
 
Support : Creating Website | Agam Media Center | Agam Media Center
Copyright © 2011. Agam Media Center - All Rights Reserved
Template Created by Agam Media Center Published by Agam Media Center
Proudly powered by Agam Media Center