
Hal tersebut disampaikan Kasi Penyelamatan dan Pemadaman pada Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Agam, Maswar, di ruangan kerjanya, Rabu (29/3).
Ia mengatakan, dari
jumlah dimaksud, pada Januari 10 kasus menimbulkan kerugian sebesar Rp1.290.000.000, Februari dua kejadian, kerugian mencapai Rp200.000.000, dan Maret enam kejadian, kerugian mencapai Rp765.000.000.
Selain di Agam, Damkar Agam juga melakukan pemadaman kebakaran di daerah tetangga, seperti Bukittinggi, dan Padang Pariaman, dalam kejadian itu mengalami kerugian sebesar Rp1.718.000.000 dari 10 kejadian.
Selain di Agam, Damkar Agam juga melakukan pemadaman kebakaran di daerah tetangga, seperti Bukittinggi, dan Padang Pariaman, dalam kejadian itu mengalami kerugian sebesar Rp1.718.000.000 dari 10 kejadian.
“Pada umumnya kejadian
itu, disebabkan arus pendek listrik, " ujarnya.
Maswar mengharapkan,
masyarakat lebih berhati-hati dalam menggunakan listrik, dan
memperhatikan instalasi listrik yang terpasang. Sebab, instalasi digunakan
bagusnya 10 tahun, jika sudah lebih dari 10 tahun, sebaiknya diganti.
"Disamping itu,
masyarakat juga lebih memperhatikan kompor, puntung kayu dan racun nyamuk
bakar, jangan bepergian sebelum hal tersebut dalam keadaan pudur,"
ujarnya berharap.
Lebih lanjut Maswar
mengungkapkan, untuk menuju ke lokasi kejadian, ada beberapa kendala yang menyebabkan personil sulit cepat sampai ke TKP, seperti banyaknya tanggul, jalan sempit, dan
portal.
Untuk itu, diminta
masyarakat tidak memperbanyak tanggul di jalan, karena bisa menghambat kelancaran
perjalanan. Begitu juga jalan yang sempit, personil terpaksa melakukan pemadaman
manual, jika ada sumber air dekat lokasi kejadian, maka digunakan mesin pompa manual (apung) untuk pemadaman. (Tam/AMC)