
Kedua UMKM itu yakni, Kelompok Usaha Suraso dan Kelompok Putri Mandiri dengan menghasilkan produk berupa peyek ikan, naget, bola wijen, stik ikan rasa bayam, serundeng rinuak dan lainnya.
Ketua Kelompok Usaha Suraso, Fahmi (54), mengatakan, usaha ini telah dimulai semenjak 2009 hingga sekarang dengan jumlah anggota sebanyak 10 orang. Untuk bahan dasar berasal dari ikan yang ada di Danau Maninjau.

Sementara pemasaran produk tersebut sudah sampai di supermarket, toko dan kedai di Kota Lubuk Basung dan Kota Padang. Saat ini produk yang dihasilkan telah memiliki izin P-IRT dan bersertifikasi keamanan pangan dari Dinkes Agam pada 2014.
Sementara Ketua Kelompok Putri Mandiri, Azmaini (45), menambahkan, kelompoknya telah menghasilkan berbagai jenis produk seperti, amplang ikan, peyek rinuak, serundeng rinuak, bakso rinuak dan ikan asap.
"Dari hasil penjualan yang dilakukan untuk satu bulan ini bisa menghasilkan Rp2 juta dan pendapatan bersih sebanyak Rp1 juta perbulan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Agam, Hadi Suryadi, menyambut baik hasil yang telah dicapai oleh dua UMKM tersebut dalam membantu ekonomi keluarga mereka.
Pihaknya berharap kelompok UMKM ini dapat terus berkembang dan dapat memotivasi UMKM lainya untuk meningkatkan kualitas produk, agar konsumen dapat tertarik untuk membeli.
"Dalam mengembangkan usaha ini intinya adalah mutu yang dihasilkan, maka dengan sendirinya konsumen akan tertarik dengan produk kita, disamping menyampaikan keunggulan dari produk tersebut," katanya. (jon/AMC)