Pemerintah Kabupaten Agam, sangat merespon penanganan kabut asap yang dilakukan masyarakat dengan cara melaksanakan Shalat Istisqa atau shalat minta hujan.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Agam, Martias Wanto didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Isman Imran, Asisten Administrasi dan Umum Mulyadi dan Kabag Humas Monisfar, saat jumpa pers diruang kerjanya, Senin (17/3), mengucapkan terima kasih atas upaya yang telah dilakukan masyarakat dengan cara melakukan Shalat Istisqa' sehingga pada Minggu (16/3) Kabupaten Agam di landa hujan yang mengakibatkan kabut asap sudah mulai menipis.
"Pemkab mengucapkan terima kasih atas upaya yang telah dilakukan masyarakat dalam mengatasi kabut asap," kata Martias Wanto.
Kabut asap yang sebelumnya cukup tebal dan membatasi jarak pandang, serta membuat mata perih. Pada hari ini mulai mereda karena seiring turunnya hujan. Kendatipun demikian, sebagian besar masyarakat, terutama mempergunakan kendaraan bermotor roda dua tetap menggunakan masker untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Terkait dengan itu, dia menghimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sampah di sekitar rumah, tidak membakar jerami usai memanen.
"Disamping mengurangi pencemaran udara, sampah dan jerami juga dapat digunakan sebagai pupuk kompos, "tukasnya.
Sehubungan dengan cuaca yang sudah cukup membaik, murid TK dan SD akan sekolah kembali seperti semula, namun siswa tetap dipantau oleh pihak sekolah untuk tidak terlalu banyak melakukan aktifitas di luar kelas. (IF/AMC)
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Agam, Martias Wanto didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Isman Imran, Asisten Administrasi dan Umum Mulyadi dan Kabag Humas Monisfar, saat jumpa pers diruang kerjanya, Senin (17/3), mengucapkan terima kasih atas upaya yang telah dilakukan masyarakat dengan cara melakukan Shalat Istisqa' sehingga pada Minggu (16/3) Kabupaten Agam di landa hujan yang mengakibatkan kabut asap sudah mulai menipis.
"Pemkab mengucapkan terima kasih atas upaya yang telah dilakukan masyarakat dalam mengatasi kabut asap," kata Martias Wanto.
Kabut asap yang sebelumnya cukup tebal dan membatasi jarak pandang, serta membuat mata perih. Pada hari ini mulai mereda karena seiring turunnya hujan. Kendatipun demikian, sebagian besar masyarakat, terutama mempergunakan kendaraan bermotor roda dua tetap menggunakan masker untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Terkait dengan itu, dia menghimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sampah di sekitar rumah, tidak membakar jerami usai memanen.
"Disamping mengurangi pencemaran udara, sampah dan jerami juga dapat digunakan sebagai pupuk kompos, "tukasnya.
Sehubungan dengan cuaca yang sudah cukup membaik, murid TK dan SD akan sekolah kembali seperti semula, namun siswa tetap dipantau oleh pihak sekolah untuk tidak terlalu banyak melakukan aktifitas di luar kelas. (IF/AMC)