Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Agam, mencetak sebanyak empat hektare kolam selama Juni sanpai Agustus 2013.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Agam Ermanto kepada AMC, Rabu (27/8), mengatakan, empat hektar kolam tersebut tersebar Kecamatan Baso dengan luas 1,5 hektar, Tilatang Kamang 0,5 hektar, Palembayan dan Tanjung Mutiara masing-masing satu hektar.
"Kami menargetkan, akhir tahun ini mencetak lima hektar harus selesai dengan tujuan agar usaha kolam milik petani bisa berkembang. Selain itu target produksi ikan sebanyak 73.803 ton pada 2013 juga bisa tercapai," katanya.
Target yang dicapai ini berdasarkan kontrak antara Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dengan gubernur, bupati dan wali kota se-Sumbar. Sementara, Kabupaten Agam merupakan target produksi perikanan terbesar di Sumbar dari tahun 2011 sampai 2014 dengan total 90.837 ton.
Ermanto menambahkan, untuk syarat pembuatan kolam, masyarakat hanya mengajukan surat peminjaman alat bantuan kepada DKP, dan DKP akan meninjau lokasi pembuatan kolam tersebut.
Apabila layak, sebutnya maka DKP Pemkab. Agam akan segera meminjamkan excavator bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, guna pembuatan kolam tersebut.
"Kami tidak memungut biaya apapun, diluar pengeluaran biaya bahan bakar minyak," katanya.
Ia berharap, agar masyarakat menyadari betapa banyaknya manfaat lahan tidur bagi masyrakat, terutama bagi masyarakat yang dekat dari sumber mata air, karena itu sangat membantu sekali dalam proses produksi ikan. (IF/AMC)
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Agam Ermanto kepada AMC, Rabu (27/8), mengatakan, empat hektar kolam tersebut tersebar Kecamatan Baso dengan luas 1,5 hektar, Tilatang Kamang 0,5 hektar, Palembayan dan Tanjung Mutiara masing-masing satu hektar.
"Kami menargetkan, akhir tahun ini mencetak lima hektar harus selesai dengan tujuan agar usaha kolam milik petani bisa berkembang. Selain itu target produksi ikan sebanyak 73.803 ton pada 2013 juga bisa tercapai," katanya.
Target yang dicapai ini berdasarkan kontrak antara Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dengan gubernur, bupati dan wali kota se-Sumbar. Sementara, Kabupaten Agam merupakan target produksi perikanan terbesar di Sumbar dari tahun 2011 sampai 2014 dengan total 90.837 ton.
Ermanto menambahkan, untuk syarat pembuatan kolam, masyarakat hanya mengajukan surat peminjaman alat bantuan kepada DKP, dan DKP akan meninjau lokasi pembuatan kolam tersebut.
Apabila layak, sebutnya maka DKP Pemkab. Agam akan segera meminjamkan excavator bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, guna pembuatan kolam tersebut.
"Kami tidak memungut biaya apapun, diluar pengeluaran biaya bahan bakar minyak," katanya.
Ia berharap, agar masyarakat menyadari betapa banyaknya manfaat lahan tidur bagi masyrakat, terutama bagi masyarakat yang dekat dari sumber mata air, karena itu sangat membantu sekali dalam proses produksi ikan. (IF/AMC)