Tiga kelompok di Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam, mendapatkan bantuan untuk mengembangkan Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang berasal dari Mentri Kehutanan Republik Indonesia.
"Dari 41 kelompok yang ada di Kabupaten Agam, hanya 3 kelompok berasal dari Jorong Sungai Jariang, Kampuang Pisang dan Pahambatan." ungkap Camat IV koto Herman, SE pada AMC, Minggu (11/11).
Camat IV koto Herman, SE dan Ketua TP PKK Ny. Deri Herman beserta rombongan sambangi kelompok Tani (Keltan) Jaya Bersama dalam rangka pembibitan kayu dan buahan di Jorong Sungai Jariang Nagari Kampuang Pisang.
Dijelaskannya, kelompok tani ini telah melakukan pembibitan kayu dan buah-buahan seperti kayu bayur 8.000 batang, surian 7.000 batang, mahoni 6.000 batang sedangkan untuk buah alpukat 3.000, nangka 1.000, durian 2.000, petai 5.000 dan cengkeh 3.000 batang.
"Setiap kelompok mendapatkan bantuan sebanyak Rp50.000.000," tambahnya.
Herman berharap, agar apa yang telah dilaksanakan oleh kelompok ini nantinya bisa berkembang dan berhasil, untuk pembukuan harus transparan supaya jangan terjadi saling curiga, sambil melihat kegiatan membuat pondok untuk kelompok, yang di aminkan oleh ketua dan anggota kelompok. (jon/AMC)
"Dari 41 kelompok yang ada di Kabupaten Agam, hanya 3 kelompok berasal dari Jorong Sungai Jariang, Kampuang Pisang dan Pahambatan." ungkap Camat IV koto Herman, SE pada AMC, Minggu (11/11).
Camat IV koto Herman, SE dan Ketua TP PKK Ny. Deri Herman beserta rombongan sambangi kelompok Tani (Keltan) Jaya Bersama dalam rangka pembibitan kayu dan buahan di Jorong Sungai Jariang Nagari Kampuang Pisang.
Dijelaskannya, kelompok tani ini telah melakukan pembibitan kayu dan buah-buahan seperti kayu bayur 8.000 batang, surian 7.000 batang, mahoni 6.000 batang sedangkan untuk buah alpukat 3.000, nangka 1.000, durian 2.000, petai 5.000 dan cengkeh 3.000 batang.
"Setiap kelompok mendapatkan bantuan sebanyak Rp50.000.000," tambahnya.
Herman berharap, agar apa yang telah dilaksanakan oleh kelompok ini nantinya bisa berkembang dan berhasil, untuk pembukuan harus transparan supaya jangan terjadi saling curiga, sambil melihat kegiatan membuat pondok untuk kelompok, yang di aminkan oleh ketua dan anggota kelompok. (jon/AMC)