Pengusaha Agam Tidak Perlu Khawatir Implementasi LPSE

AMC / Senin 19 September 2011 -Di beberapa daerah Kabupaten Agam, muncul kekhawatiran bahwa dengan penerapan LPSE maka pengusaha daerah akan kalah bersaing dengan pengusaha luar daerah.

Hal ini diungkapkan, Kabag PAP Endrimelson yang juga salah seorang tim LPSE di Kabupaten Agam pada Reporter Agam Media Center (AMC), Senin(19/09).

Kata dia, Jika ditelaah lebih jauh, LPSE berfungsi untuk memperluas dan mempermudah akses pasar pengadaan. Jumlah peserta pengadaan biasanya memang lebih banyak jika dibandingkan lelang non e-proc namun tidak berarti pengusaha setempat akan kalah bersaing. Logika yang sama juga akan berlaku bahwa dia dapat mengikuti lelang di kota lain.

Pada Kesempatan itu, Sebelum ada e-proc, keppres 80/2003 juga telah membuka peluang terbuka tanpa ada batasan wilayah. Artinya, ada tidaknya LPSE atau e-proc tidak perlu dikhawatirkan. Secara alami, di sebagian pekerjaan pengusaha lokal akan tetap lebih kompetitif dibandingkan yang dari luar daerah.

Hal ini disebabkan antara lain, 1. Mereka lebih memahami daerahnya sehingga memiliki informasi lebih banyak daripada yang non lokal. Pada pekerjaan konstruksi misalnya, mereka pasti lebih tahu di mana mendapatkan supplier maupun bahan baku yang murah, 2. Penyedia barang atau jasa dari luar daerah tentu memerlukan biaya transportasi atau akomodasi lebih tinggi daripada pengusaha local, Ujarnya.

Sementara itu, kekhawatiran tersebut dapat dijawab dengan logika yang sama. Seorang pengusaha akan memiliki peluang mengikuti lelang di kota lain. Pada jangka panjang, mereka akan semakin memikirkan daya saing mereka sehingga tidak lagi menjadi jago kandang. Bagaimana mereka bisa bersaing di era perdagangan bebas jika tidak berani bersaing dengan pengusaha di kota lain. Tukuknya(Jon/Tim AMC)