Pada hari ini Sabtu 05 Agustus 2017 bertempat di jorong Talago Nagari Malalak Selatan Kecamatan Malalak secara resmi 16 Kecamatan se Kabupaten Agam ditetapkan sebagai kampung KB dan sekaligus memperingati Hari Keluarga Nasional XXIV tahun 2017 Tingkat Kabupaten Agam.
Pencanangan Kampung KB oleh Bupati Agam Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah dan Peringantan Hari Keluarga Nasional XXIV tingkat Kabupaten Agam tahun 2017 ini merupakan momentum bagi masyarakat untuk secara terus menerus berupaya meningkatkan kesejaterahan, kualitas hidup dan terus membangun bersama program yang terarah diseluruh sektor.
Hadir dalam kesempatan ini Ketua Tim Penggerak PKK, Anggota DPRD Kab.Agam Erdinal, S.Sos, Plh.Sekda Drs.Yosefriawan bersama jajaran OPD serta Camat se Kabupaten Agam dan Masyarakat.
Kampung KB merupakan gerakan yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program Kependudukan,Keluaraga berencana dana pembangunan keluaraga serta pembangunan sektor terkait dalam rangka mewujutkan keluarga kecil berkualiatas.Pembentukan kemapung KB yang merupakan direktif Presiden_Republik Indonesia dalam upaya merevitalisasi progaram KKBPK (Kependudukan,Keluaraga Berencana dan Pembangunan Keluaraga)guna mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.
Pembentukan Kampung KB diamanatkan kepada BkkbN, akan tetapi pada prinsipnya Kampung KB merupakan perwujudan dari sinergi antara beberapa kementerian terkait dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, mitra kerja, dan pemangku kepentingan, serta tidak ketinggalan partisipasi langsung masyarakat setempat. Oleh sebab itu Kampung KB ini diharapkan menjadi miniature atau gambaran( potret )dari sebuah Jorong yang didalamnya terdapat keterpaduan dari program pembangunan Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga yang disinergikan dengan program pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis. Hal ini sesuai dengan definisi dari Kampung KB itu sendiri yaitu ”satuan wilayah setingkat dusun, atau yang setara, yang memiliki kriteria tertentu, di mana terdapat keterpaduan Program KKBPK dan pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis ‟.Jadi Kampung KB sebenarnya dirancang sebagai upaya membumikan, mengangkat kembali, merevitalisasi program KKBPK guna mendekatkan akses pelayanan kepada keluarga dan masyarakat dalam upaya mengaktualisasikan dan mengaflikasikan 8 (delapan) fungsi keluarga secara utuh dalam masyarakat.
Dengan demikian kegiatan yang dilakukan pada Kampung KB tidak hanya identik dengan penggunaan dan pemasangan kontrasepsi, akan tetapi merupakan sebuah program pembangunan terpadu dan terintegrasi dengan berbagai program pembangunan lainnya, sehingga wadah Kampung KB ini dapat kita jadikan sebagai wahana pemberdayaan masyarakat melalui berbagai macam program yang mengarah pada upaya merubah sikap, prilaku dan cara berfikir ( mindset ) masyarakat kearah yang lebih baik, sehingga kampung yang tadinya tertinggal dan terbelakang dapat sejajar dengan kampung-kampung lainnya, masyarakat yang tadinya tidak memiliki kegiatan dapat bergabung dengan poktan-poktan yang ada, keluarga yang tadinya tidak memiliki usaha dapat bergabung menjadi anggota UPPKS yang ada.
Inilah wujud dari revolusi mental untuk mempersiapkan generasi muda sehingga bisa menikmati bonus demografi dengan dukungan sumber daya manusia berkualitas. Namun sumber daya manusia yang berkualitas hanya mungkin tercipta apabila ada kompetensi, ada pembinaan yang sungguh-sungguh, dan Kampung KB inilah yang diharapkan dapat menjadi wahana untuk hal tersebut.(AMC)