Dinas Perhubungan Kabupaten Agam, menyediakan 12 jalur alternatif di tujuh kecamatan bagi pengendara, guna mengatasi kemacetan di ruas jalan penghubung Padang menuju Bukittinggi, maupun dengan provinsi tetangga.
“Ke-tujuh kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Ampe Angkek, Banuhampu, Sungaipua, IV Koto, Baso, Canduang, dan Tilatang Kamang, yang merupakan wilayah perbatasan dengan Bukittinggi," ujar Kepala Dinas Perhubungan Budi Perwira Negara, Selasa (20/6).
“Ke-tujuh kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Ampe Angkek, Banuhampu, Sungaipua, IV Koto, Baso, Canduang, dan Tilatang Kamang, yang merupakan wilayah perbatasan dengan Bukittinggi," ujar Kepala Dinas Perhubungan Budi Perwira Negara, Selasa (20/6).
Dikatakannya, pihaknya memprediksi kemacetan terjadi di ruas jalan itu pada H-2. Ini berhubungan pada Kamis (22/6) merupakan hari terakhir kerja seluruh Aparatur Sipil Negara. Sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada H+7 atau pada Sabtu (1/7).
“Pada jalur alternatif tersebut, telah dipasang petunjuk jalan untuk membantu para pengendara melewati kawasan itu, dan diharapkan dapat membantu pengendara untuk mengatasi kemacetan,” ujarnya.
Ia menyebutkan, tujuh kecamatan itu menjadi perlintasan atau jalan penghubung antar kabupaten/kota, dan provinsi lain, baik arus mudik maupuan balik. Bahkan arus transportasi jalan itu pada H-5 lebaran sudah mulai ramai.
“Pada umumnya kendaraan tersebut berasal dari provinsi tetangga seperti, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan daerah lainnya. Ini berdasarkan nomor polisi dari kendaraan yang melewati kawasan tersebut," katanya.
Mengenai hal tersebut, Wakil Bupati Agam H. Trinda Farhan Satria, Dt Tumangguang Putiah mengimbau pengendara, untuk memeriksa kondisi kendaraan, seperti rem, mesin, oli, dan lainnya, sebelum mudik ataupun balik, agar tidak terjadi kecelakaan.
Selain itu, pengendara diminta menjaga stamina, apabila mengantuk jangan dipaksakan mengendarai mobil, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan nantinya," ujarnya. (Tam/AMC)
“Pada jalur alternatif tersebut, telah dipasang petunjuk jalan untuk membantu para pengendara melewati kawasan itu, dan diharapkan dapat membantu pengendara untuk mengatasi kemacetan,” ujarnya.
Ia menyebutkan, tujuh kecamatan itu menjadi perlintasan atau jalan penghubung antar kabupaten/kota, dan provinsi lain, baik arus mudik maupuan balik. Bahkan arus transportasi jalan itu pada H-5 lebaran sudah mulai ramai.
“Pada umumnya kendaraan tersebut berasal dari provinsi tetangga seperti, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan daerah lainnya. Ini berdasarkan nomor polisi dari kendaraan yang melewati kawasan tersebut," katanya.
Mengenai hal tersebut, Wakil Bupati Agam H. Trinda Farhan Satria, Dt Tumangguang Putiah mengimbau pengendara, untuk memeriksa kondisi kendaraan, seperti rem, mesin, oli, dan lainnya, sebelum mudik ataupun balik, agar tidak terjadi kecelakaan.
Selain itu, pengendara diminta menjaga stamina, apabila mengantuk jangan dipaksakan mengendarai mobil, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan nantinya," ujarnya. (Tam/AMC)