Beranda
Masyarakat Kabupaten Agam sudah mulai geram dengan adanya minuman keras jenis tuak di lingkungannya, bahkan pada Ramadhan 1438 Hijriyah minuman itu masih tetap dikonsumsi bagi segenap peminatnya.
Karena sudah meresahkan, masyarakat melaporkan hal tersebut ke Satpol PP Kabupaten Agam, sehigga tim Satuan Koordinasi Penegak Produk Hukum Daerah (SKP2D) Kabupaten Agam turun ke lapangan untuk menyita minuman tersebut, Selasa (30/5).
Kabid Tibum dan Tranmas Satpol PP Kabupaten Agam Gusnel mengakui hal tersebut. Ada laporan tentang keberadaan minuman itu sudah meresahkan segenap masyarakat. Berdasarkan laporan tersebut diturunkan Tim SKP2D untuk melakukan razia ke lokasi yang ditunjuk.
"Saat itu tim berhasil menyita lebih kurang 120 liter tuak di empat lokasi, yaitu di Kampuang Sawah, Surabayo, Kampuang Tangah, dan Manggopoh," ujarnya.
Kasi Penegak Hukum Satpol PP Kabupaten Agam Mukhlis menjelaskan, tim turun sekitar pukul 10.30 WIB, dan langsung menuju Kampuang Sawah, yang merupakan lokasi yang dilaporkan, namun pemilik minuman itu menyebutkan bahwasanya ia membeli tuak di Surabayo. Tim pun langsung menuju ke lokasi tersebut, sehingga berentetan ke Kampuang Tangah, dan Manggopoh.
Di samping tuak, tim yang berjumlah sekitar 17 orang ini juga berhasil mengamankan lima unit mesin judi jenis jackpot di Kecamatan Ampek Nagari, yang terdapat di dua lokasi, yaitu di Pasar Bawan, dan Simpang Puduang.
"BB yang berupa tuak dan jackpot itu kita sita, dan untuk sementara diamankan di Markas Satpol PP Agam," ujarnya.
Ia menyebutkan, tuak akan dimusnahkan dalam waktu dekat, sedangkan jackpot dikoordinasikan dengan Polres Agam terlebih dahulu, sebab ini merupakan fasilitas judi, selain anggota tim, pihak Polres juga dilibatkan dalam hal ini. (Tam/AMC)
