Beranda
Afrizal (24 tahun), seorang petani keramba jala apung (KJA) asal Jorong Lubuak Kandang, Nagari Bayua, Kecamatan Tanjung Raya, Senin (1/6) tenggelam di danau Maninjau.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Afrizal tenggelam di Danau yang terkenal dengan legendanya Bujang Sambilan itu saat melakukan panen ikan di KJA.
Kepala BPBD Agam diwakili Kabid Kedaduratan dan Logistik, Yunaidi, Selasa (2/6) mengatakan, tenggelamnya Afrizal berdasarkan informasi yang dihimpun, korban sehari-hari bekerja sebagai pemanen ikan di keramba. Korban tenggelam diduga terkena aliran listrik yang dimanfaatkan sebagai alat penerangan. Namun untuk menentukan kepastian masih dicari apa penyebab yang sesungguhnya.
“Sesuai petunjuk dan arahan pimpinan, tim TRC Satgas BPBD Agam segera turun ke danau menggunakan perahu milik BPBD, dari hasil pencarian Senin malam sekitar empat jam belum ditemukan titik terang tentang keberadaan korban", katanya.
Karena hari sudah malam dan tidak mungkin dilanjutkan, pencarian dihentikan dan dilanjutkan Selasa (2/6) dengan menurunkan perahu milik BPBD dan Dinas Sossial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Agam serta speed boat yang ada di danau Maninjau sendiri. Pencarian juga melibatkan bantuan dari tim SAR Sumatera Barat wilayah Pasaman Barat.
Turut hadir dalam pencarian Senin malam itu tim BPBD bersama Satgas, Camat Tanjung Raya, Hendra Putra, Polsek, Danramil Kecamatan Tanjung Raya, Walinagari Bayua, masyarakat dan nelayan setempat lainnya,”ungkap Yunaidi.
Ditambahkan Yunaidi, mulai pagi hingga siang Selasa itu sudah dilakukan pencarian tiga ronde namun belum menemukan hasil. Pencarian juga memanfaatkan tenaga penyelam dari warga Tanjung Raya sendiri.
Jarak tempat korban tenggelam dengan tepi pantai danau Maninjau sekitar 200 meter. Petugas dan tim dengan bantuan TNI, POLRI, nelayan, masyarakat dan Muspika akan berusaha maksimal agar jasad korban dapat ditemukan secepatnya,”tambahnya. (Tam/AMC)
