
Kepala Bidang Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Agam, Arnel, mengatakan sebelum peserta LPK dilakukan uji keterampilan dan kompetensi oleh tim pusat. Peserta sebelumnya sudah dibekali dengan pembinaan dan pelatihan keterampilan. "Sebelum ujian ini dilakukan, kita sudah memberikan pembinaan-pembinaan secara berkelanjutan selama tiga bulan bagi seluruh peserta. Bagi peserta yang lulus, akan diberi sertifikat dan mereka sudah layak membuka usaha sendiri, namun untuk peserta yang belum lulus, maka akan diberi pelatihan sampai dia mahir," katanya.

Lebih jauh, Arnel menambahkan, masyarakat yang mendapatkan LPK ini adalah untuk anak yang putus sekolah dan masyarakat yang memiliki perekonomian lemah, sehingga dengan pelatihan dan keterampilan seperti ini mampu memberdayakan dan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal di bidang menjahit terutama tata busana.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Agam Ny. Vita Indra Catri, mengucapkan terima kasih kepada lembaga pelatihan dan keterampilan yang sudah memberikan pelatihan keterampilan menjahit bagi masyarakat terutama bagi kaum perempuan.
"Setelah adanya program pelatihan menjahit ini, peranan ibu-ibu tidak hanya untuk mengurus rumah tangga saja melainkan dengan keahlian dan keterampilan menjahit yang dimiliki juga mampu nantinya menambah pendapatan perekonomian rumah tangga. Kita berharap kedepannya, " katanya. (IF/AMC)