Beranda
GROUP UMBUIK MUDO SAAT TAMPIL TABUA TANSA
AMC / Senin 9 Mei 2011 -Festival Tabua Tansa yang diikuti oleh usia 17 tahun kebawah telah mengetarkan Maninjau.
Hal itu diungkapkan oleh Yelidar, S.Sos Kasi Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata selaku Ketua Panitia di lokasi acara kepada reporter, Minggu (8/5).
Yelidar menambahkan, tujuan diadakan selain meriahkan Acara Liga Nasional Paralayang KTM 2011 juga mengenalkan keaneka ragaman kesenian daerah yang telah menjadi daya tarik para wisatawan sebagai salah satu dari 5 unggulan Agam yang telah ada.
Peserta yang mengikuti festival ini sebanyak 13 Group yang tersebar di selingka Danau Maninjau seperti; Tunas Muda Sei.Batang, Luhuik Mudo Tj.Sani, Palinggan Sati Sei.Batang, Kinantan Tj.Alai Koto Malintang, Ombak Barayun Tj.Alai koto Malintang, Sanggar Dayunk, Sanggar Maimbau, Carano Lengkon, Aur Serumpun, Pinang Salang, Gumarang, Gempita I, Gempita II, ungkap Yelidar.
Juri pada festival ini ada 3 orang yaitu; Nasriwanto, S.Pd dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Agam, Alfi Roza, S,SN, M, SN dari ASKI, Ediwar, S.SN, M.SN, Kriteria penilaian oleh juru adalah; Adab (masuk dan keluar), kerapian pakaian, kekompakan pukulan, kekompakan gerak, tempo, ketetapan lagu/irama, dinamik/teknik pukulan, nilai bisa berkurang karena; pukulan tansa berlapis dikuranggi 10, pemukul/stick tambua jatuh dikuranggi 15, tambua diturunkan dalam permainan dikuranggi 10, deta jatuah/rotan patah/tansa rusak/tabua pecah/tali tabua putus/celana melorot dikuranggi 10, tertegus dikuranggi 5 terlebih pukulan tambua dikuranggi 10, tidak tepat waktu dikuranggi 10, ungkap Yelidar lagi.
Bagi pemenang festival ini Juara I akan mendapatkan; Trophy beserta piagam penghargaan dan uang pembinaan sebesar Rp.1.500,-, Juara II mendapatkan, Trophy beserta Piagam penghargaan dan uang pembinaan sebesar Rp.1.000.000,-, sedangkan juara III hanya mendapatkan Trophy dan piagam penghargaan, diharapkan dengan adanya festival Tabua Tansa ini para wisatawan mengenal, menyukai dan menikmati kesenian daerah serta mau berlama-lama berada di Kabupaten Agam, kata Yelidar mengakhiri.(Andrew/Tim AMC)
