Pemerintah Kabupaten Agam berkomitmen untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat, melalui berbagai program seperti BPJS serta pembenahan sarana dan prasarana kesehatan.
Hal itu ditegaskan Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Isman Imran, saat melakukan diskusi intern mengenai revisi Master Plan RSUD Lubuk Basung dengan Direktur RSUD Lubuk Basung, dr. Nurmalis, dan jajaran Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Agam, Selasa (4/4) di Lubuk Basung.
Menurut Isman Imran, pentingnya master plan guna pedoman terkait tahapan-tahapan dalam perumusan pembangunan rumah sakit, yang menggambarkan secara umum layanan kesehatan yang akan diberikan kepada masyarakat.
"Master plan RSUD Lubuk Basung ini secara garis besar sudah hampir rampung, meskipun masih ada sedikit revisi terkait penyempurnaan bentuk bangunan yang akan dibuat nanti," jelasnya.
Untuk pengembangan rumah sakit diperlukan langkah-langkah yang benar-benar sistematis dan teliti, karena rumah sakit merupakan gabungan dari berbagai macam kegiatan yang saling mengait dan diperlukan penyelesaian khusus.
Isman menambahkan, penyempurnaan fasilitas sarana dan prasarana rumah sakit guna persiapan menuju rumah sakit terakreditasi. Dengan status RSUD Lubuk Basung Tipe C, harus memenuhi indikator, yaitu memenuhi hak pasien dan keluarga, SKP, kualifikasi pendidikan staf. serta pencegahan dan pengendalian infeksi.
Ia menilai, apabila sarana prasarana infrastruktur suatu rumah sakit sudah sempurna, maka status akreditasi rumah sakit juga akan naik. "Karena akreditasi merupakan standar pelayanan publik. Tentunya ini menjadi acuan penting bagi masyarakat untuk berobat," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung, dr. Nurmalis mengatakan, saat ini RSUD Lubuk Basung membutuhkan instalasi pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit, agar ketika sarana prasarana dan peralatan kesehatan rumah sakit selalu berada dalam keadaan layak pakai guna menunjang pelayanan kesehatan.
"Layanan rumah sakit yang baik tentunya ditunjang dengan keberadaan peralatan dan perlengkapan pendukung yang prima pula. Jangan sampai ketika pasien membutuhkan, peralatan tersebut tidak tersedia, sehingga akan menghambat proses layanan kepada pasien," katanya.
Kemudian, membuat sistim pelayanan instalasi farmasi dalam melayani pasien yang membutuhkan obat menggunakan teknologi, menambah sarana-prasarana keperluan rumah sakit untuk menangani pasien secara teknis, menambah ruang inap pasien dan kebutuhan lainnya.
Ia menyebutkan, dana yang akan dianggarkan besarannya mengacu ke dalam RPJM yang telah ditentukan. (IF/AMC)
Ia menyebutkan, dana yang akan dianggarkan besarannya mengacu ke dalam RPJM yang telah ditentukan. (IF/AMC)