Pemerintah Kabupaten Agam, melalui Dinas Pertanian berupaya meningkatkan populasi ternak sapi dan kerbau, dalam rangka mendukung program swasembada daging, melalui inseminasi buatan (IB).
"Dari pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) pada 1.049 ekor. indukan, telah menghasilkan sapi/kerbau bunting 362 ekor, dengan angka kelahiran mencapai 232 ekor sampai 16 Maret 2017," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, penanggung jawab UPSUS SIWAB Kabupaten Agam, Ir. Afdhal,di Lubuk Basung, Selasa (21/3).
Menurutnya, komponen utama untuk program IB adalah semen beku sapi, dan petugas inseminator. Inseminasi, diakui memberikan banyak hal kepada peternak, di antaranya percepatan memperoleh turunan yang gennya sama. Namun, tujuan utamanya adalah memperbanyak ketersediaan daging.
"Resiko bisa dihindari melalui prosedur IB, dan menjamin kualitas anakan/pedet yang dihasilkan sapi-sapi yang berkualitas dan unggul," katanya.
Selain itu, pelaksanaan IB memiliki keunggulan dibanding dengan kawin secara alami. Dengan IB peternak tidak lagi membutuhkan pejantan tetapi cukup menghubungi petugas insenminator.
"Ini menghemat biaya dan lebih aman, karena tidak lagi memelihara pejantan secara langsung dan terhindar dari penularan penyakit yang sangat mungkin terjadi saat kawin alami," ujarnya menjelaskan..
Hal ini dilakukan demi memacu populasi ternak besar seperti sapi atau kerbau, untuk mencapai swasembada daging Kabupaten Agam berkomitmen mendukung Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB), yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Pusat, salah satunya dengan inseminasi buatan (IB).(jon/AMC)