
mengatakan, tingkat kekerasan batu lokal Kabupaten Agam, lebih tinggi dibandingkan dari Lumuik Suliki.
"Dengan kondisi ini saya merasa bangga, bahwa batu lokal asal Agam memiliki empat skala mos, sementara lumuik suliki hanya memiliki kekerasan tiga skala mos," kata Jefri.
Hal ini tidak akan pernah disia-siakan, sebab dengan acara yang digelar bisa memasyarakatkan batu akiak yang berasal dari Kabupaten Agam ke daerah-daerah lain.
Untuk itu, Jefri mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Agam yang telah mensuport kegiatan ini mulai dari awal hingga penutupan. Kemudian terimakasih pada donatur yang telah menyumbang untuk kelancaran acara tersebut.
Semenatara itu, Bupati Agam Indra Catri, saat menutup kontes batu akiak luhak nan tigo, mengatakan, dilihat dari kesuksesan acara itu menurutnya jauh lebih populer dari pada daerah lain.
"Sebab, panitia untuk mempublikasikan acara ini sangat luar biasa sekali, sehingga para perantau menawarkan Kabupaten Agam untuk mengadakan hal yang sama di luar Sumbar," katanya.

"Itu sangat luar biasa, selain acara ramai, jual belipun meningkat. Selain itu, silaturahmi kita juga terjalin erat, semenjak acara berlangsung tidak ada terjadi keributan dan juga tidak ada terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," katanya.
Bupati mengharapkan, setelah lebaran nanti kegiatan ini bisa dilaksanakan lagi. Sebab, kesempatan itu merupakan suatu momen untuk meramaikan acara, karena pada umumnya banyak perantau yang akan mengikuti acara tersebut. (Tam/AMC)